Surah Al-Qiyamah

Daftar Surah
0:00
0:00

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
لَآ اُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيٰمَةِۙ١
Lā uqsimu biyaumil-qiyāmah(ti).
[1] Aku bersumpah demi hari Kiamat.

وَلَآ اُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ٢
Wa lā uqsimu bin nafsil-lawwāmah(ti).
[2] Aku bersumpah demi jiwa yang sangat menyesali (dirinya sendiri).

اَيَحْسَبُ الْاِنْسَانُ اَلَّنْ نَّجْمَعَ عِظَامَهٗ ۗ٣
Ayaḥsabul-insānu allan najma‘a ‘iẓāmah(ū).
[3] Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya?

بَلٰى قٰدِرِيْنَ عَلٰٓى اَنْ نُّسَوِّيَ بَنَانَهٗ٤
Balā qādirīna ‘alā an nusawwiya banānah(ū).
[4] Tentu, (bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna.

بَلْ يُرِيْدُ الْاِنْسَانُ لِيَفْجُرَ اَمَامَهٗۚ٥
Bal yurīdul-insānu liyafjura amāmah(ū).
[5] Akan tetapi, manusia hendak berbuat maksiat terus-menerus.

يَسْـَٔلُ اَيَّانَ يَوْمُ الْقِيٰمَةِۗ٦
Yas'alu ayyāna yaumul-qiyāmah(ti).
[6] Dia bertanya, “Kapankah hari Kiamat itu?”

فَاِذَا بَرِقَ الْبَصَرُۙ٧
Fa iżā bariqal-baṣar(u).
[7] Apabila mata terbelalak (ketakutan),

وَخَسَفَ الْقَمَرُۙ٨
Wa khasafal-qamar(u).
[8] bulan pun telah hilang cahayanya,

وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُۙ٩
Wa jumi‘asy-syamsu wal-qamar(u).
[9] serta matahari dan bulan dikumpulkan,

يَقُوْلُ الْاِنْسَانُ يَوْمَىِٕذٍ اَيْنَ الْمَفَرُّۚ١٠
Yaqūlul-insānu yauma'iżin ainal-mafarr(u).
[10] pada hari itu manusia berkata, “Ke mana tempat lari?”

كَلَّا لَا وَزَرَۗ١١
Kallā lā wazar(a).
[11] Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung.

اِلٰى رَبِّكَ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْمُسْتَقَرُّۗ١٢
Ilā rabbika yauma'iżinil-mustaqarr(u).
[12] (Hanya) kepada Tuhanmu tempat kembali pada hari itu.

يُنَبَّؤُا الْاِنْسَانُ يَوْمَىِٕذٍۢ بِمَا قَدَّمَ وَاَخَّرَۗ١٣
Yunabba'ul-insānu yauma'iżim bimā qaddama wa akhkhar(a).
[13] Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dia kerjakan dan apa yang telah dia lalaikan.

بَلِ الْاِنْسَانُ عَلٰى نَفْسِهٖ بَصِيْرَةٌۙ١٤
Balil-insānu ‘alā nafsihī baṣīrah(tun).
[14] Bahkan, manusia menjadi saksi atas dirinya sendiri735
735) Anggota badan manusia menjadi saksi atasperbuatan yang telah mereka lakukan, seperti tersebut dalam surah an-Nūr (24): 24.

وَّلَوْ اَلْقٰى مَعَاذِيْرَهٗۗ١٥
Wa lau alqā ma‘āżīrah(ū).
[15] walaupun dia mengemukakan alasan-alasan(-nya).

لَا تُحَرِّكْ بِهٖ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهٖۗ١٦
Lā tuḥarrik bihī lisānaka lita‘jala bih(ī).
[16] Jangan engkau (Nabi Muhammad) gerakkan lidahmu (untuk membaca Al-Qur’an) karena hendak tergesa-gesa (menguasai)-nya.

اِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهٗ وَقُرْاٰنَهٗ ۚ١٧
Inna ‘alainā jam‘ahū wa qur'ānah(ū).
[17] Sesungguhnya tugas Kamilah untuk mengumpulkan (dalam hatimu) dan membacakannya.

فَاِذَا قَرَأْنٰهُ فَاتَّبِعْ قُرْاٰنَهٗ ۚ١٨
Fa iżā qara'nāhu fattabi‘ qur'ānah(ū).
[18] Maka, apabila Kami telah selesai membacakannya, ikutilah bacaannya itu.

ثُمَّ اِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهٗ ۗ١٩
Ṡumma inna ‘alainā bayānah(ū).
[19] Kemudian, sesungguhnya tugas Kami (pula)-lah (untuk) menjelaskannya.

كَلَّا بَلْ تُحِبُّوْنَ الْعَاجِلَةَۙ٢٠
Kallā bal tuḥibbūnal-‘ājilah(ta).
[20] Sekali-kali tidak! Bahkan, kamu mencintai kehidupan dunia,

وَتَذَرُوْنَ الْاٰخِرَةَۗ٢١
Wa tażarūnal-‘ākhirah(ta).
[21] dan mengabaikan (kehidupan) akhirat.

وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ نَّاضِرَةٌۙ٢٢
Wujūhuy yauma'iżin nāḍirah(tun).
[22] Wajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri

اِلٰى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ ۚ٢٣
Ilā rabbihā nāẓirah(tun).
[23] (karena) memandang Tuhannya.

وَوُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍۢ بَاسِرَةٌۙ٢٤
Wa wujūhuy yauma'iżim bāsirah(tun).
[24] Wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu muram

تَظُنُّ اَنْ يُّفْعَلَ بِهَا فَاقِرَةٌ ۗ٢٥
Taẓunnu ay yuf‘ala bihā fāqirah(tun).
[25] (karena) mereka yakin akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang sangat dahsyat.

كَلَّآ اِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَۙ٢٦
Kallā iżā balagatit-tarāqiy(a).
[26] Sekali-kali tidak! Apabila (nyawa) telah sampai di kerongkongan,

وَقِيْلَ مَنْ ۜرَاقٍۙ٢٧
Wa qīla man…rāq(in).
[27] dan dikatakan (kepadanya), “Siapa yang (dapat) menyembuhkan?”

وَّظَنَّ اَنَّهُ الْفِرَاقُۙ٢٨
Wa ẓanna annahul-firāq(u).
[28] Dia pun yakin bahwa itulah waktu perpisahan (dengan dunia),

وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِۙ٢٩
Waltaffatis-sāqu bis-sāq(i).
[29] dan bertautlah betis (kiri) dengan betis (kanan).736
736) Hal itu menggambarkan hebatnya penderitaan pada saat akan mati serta ketakutan akan meninggalkan dunia dan menghadapi akhirat.

اِلٰى رَبِّكَ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْمَسَاقُ ۗ ࣖ٣٠
Ilā rabbika yauma'iżinil-masāq(u).
[30] Kepada Tuhanmulah pada hari itu (manusia) digiring.

فَلَا صَدَّقَ وَلَا صَلّٰىۙ٣١
Falā ṣaddaqa wa lā ṣallā.
[31] Dia tidak membenarkan (Al-Qur’an dan Rasul) dan tidak melaksanakan salat.

وَلٰكِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۙ٣٢
Wa lākin każżaba wa tawallā.
[32] Akan tetapi, dia mendustakan (Al-Qur’an) dan berpaling (dari kebenaran).

ثُمَّ ذَهَبَ اِلٰٓى اَهْلِهٖ يَتَمَطّٰىۗ٣٣
Ṡumma żahaba ilā ahlihī yatamaṭṭā.
[33] Kemudian, dia pergi kepada keluarganya dengan menyombongkan diri.

اَوْلٰى لَكَ فَاَوْلٰىۙ٣٤
Aulā laka fa'aulā.
[34] Celakalah kamu! Maka, celakalah!

ثُمَّ اَوْلٰى لَكَ فَاَوْلٰىۗ٣٥
Ṡumma aulā laka fa'aulā.
[35] Kemudian, celakalah kamu! Maka, celakalah!

اَيَحْسَبُ الْاِنْسَانُ اَنْ يُّتْرَكَ سُدًىۗ٣٦
Ayaḥsabul-insānu ay yutraka sudā(n).
[36] Apakah manusia mengira akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?

اَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِّنْ مَّنِيٍّ يُّمْنٰى٣٧
Alam yaku nuṭfatam mim maniyyiy yumnā.
[37] Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim)?

ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً فَخَلَقَ فَسَوّٰىۙ٣٨
Ṡumma kāna ‘alaqatan fa khalaqa fa sawwā.
[38] Kemudian, (mani itu) menjadi sesuatu yang melekat, lalu Dia menciptakan dan menyempurnakannya.

فَجَعَلَ مِنْهُ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْاُنْثٰىۗ٣٩
Fa ja‘ala minhuz-zaujainiż-żakara wal-unṡā.
[39] Lalu, Dia menjadikan darinya sepasang laki-laki dan perempuan.

اَلَيْسَ ذٰلِكَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يُّحْيِ َۧ الْمَوْتٰى ࣖ٤٠
Alaisa żālika biqādirin ‘alā ay yuḥyiyal-mautā.
[40] Bukankah (Allah) itu kuasa (pula) menghidupkan orang mati?